Umdatul-Ahkami min Kalami Khairil-Anam Principles Islamic Rulings

Product Information

Burooj Institute presents an in depth study of Umdat ul Ahkam by Hafiz Taqiuddin Al Maqdisi: A selection of Ahadith pertaining to different issues of Fiqh. Kemudian Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian shalat dua raka’at dalam keadaan tidak terlintas pikiran apapun (dalam urusan keduniaan) di dalam benaknya; niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” bab jum'at men-jama' dua sholat pada saat safar hadits 133 dan bab meng-qashar sholat pada saat safar hadits 134📅 The book, “Umdatul-Ahkaam”, is also assigned in Saudi Arabia as a course of hadeeth for the first class in the intermediate school and Sheikh Muhammad ibn Saalih al-‘Uthaymeen (rahimahullah) has written a brief commentary on the narrations that is very beneficial for the seeker of knowledge. Beliau dimakamkan di pemakaman al Qurafah di Mesir. Banyak manusia yang menyaksikan jenazahnya dari kalangan para imam, pemimpin Negara dan selain mereka. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat Nya kepadanya, dan menempatkanya di Surga Nya. (di kutif dari kitab Siyar A’lam An Nubala dan beberapa kitab syarah Umdatul Ahkam)

hadits 2: allah tidak akan menerima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadats sampai ia berwudhu📅 Beliau bepergian untuk menimba ilmu dengan anak laki laki bibinya (sepupunya) yang bernama Syaikh Muwafaquddin ‘Abdullah bin Ahmad bin Qudamah Al maqdisi dikenal dengan Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi penulis kitab fiqih yang terkenl dengan judul Al Mughni. Adapun Imam Abdul Ghani cenderung kepada ilmu Hadits adapaun Imam Ibnu Qudamah condong kepada ilmu Fiqih. Imam Abdul Ghani Al Maqdisi tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang berilmu dan baik yang menyebarkan madzhab Hanbali di Syam. Jika salah seorang di antara kalian berwudhu, maka hendaklah ia menghirup air ke dalam hidung lalu ia menghembuskan keluar. Siapa saja yang beristijmar (membersihkan kotoran saat buang hajat dengan menggunakan batu), hendaklah ia menggunakan batu berjumlah ganjil. Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, hendaklah ia cuci tangannya sebelum ia celupkan ke dalam bejana, mencucinya sebanyak tiga kali dahulu, karena salah seorang di antara kalian tidak tahu ke mana tangannya bermalam semalam.”

Thus we have to follow and implement all of the authentic narrations reported from the Prophet Muhammad (PBUH), without referring them to our fallible judgements and considerations.We also have to preserve the Sunnah by implementing it inwardly and outwardly throughout our lives, remembering that the Prophet's lifestyle was better than any other way of life. Umdatul Ahkam atau lengkapnya ’Umdat al-Ahkaam min Kalaami Khairi al-Anaam adalah kitab fikih yang dikarang oleh Al-Hafizh Abdul Ghani al-Maqdisi (w. 600 H). Kitab ini termasuk di antara kitab rujukan utama di dalam bidang fikih ibadah. Kitab ini mengumpulkan hadits-hadits yang mayoritasnya disepakati keotentikannnya oleh Syaikhain dalam shahihain [1] mengenai permasalahan fikih, yang disusun secara sistematik mulai dari bab niat, bersuci ( taharah), salat, zakat, puasa ( Shaum), haji, warisan ( faraidh) hingga permasalahan-permasalahan fikih lainnya. [2] Imam Abdul Ghani al-Maqdisi juga kemudian mengumpulkan hadits-hadits hukum yang berasal dari enam kitab hadits yang lain, kitab ini disebut sebagai ’Umdatul Ahkam al-Kubra (yang besar).

Umdatul Ahkam diakui oleh banyak ulama sebagai kitab terbaik yang menghimpun hadits-hadits tentang hokum-hukum syariat. Hamper seluruh hadits yang dihimpun di kitab ini merupakan hadits mutafaq’alaihi, yang diriwayatkan dan disepakati kesahihannya oleh imam Bukhari dan Imam Muslim.Kitab ini termasuk di antara kitab rujukan hadits di dalam bidang fiqih ibadah. Kitab ini mengumpulkan hadits-hadits yang mayoritasnya disepakati otentisitasnya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim mengenai permasalahan fiqih, yang disusun secara sistematik mulai dari bab niat, bersuci ( taharah), salat, zakat, puasa ( Shaum), haji, warisan ( faraidh) hingga permasalahan-permasalahan fiqih lainnya.